Preview Liga Italia : Lazio v Udinese

Lazio dan Udinese menciptakan rivalitas tersendiri dalam beberapa tahun terakhir. Persaingan berlanjut musim ini, dengan kemungkinan belum maksimal karena langsung tergelar pada pekan pembukaan. Persaingan kedua kubu memang jarang mengarah kepada gelar. Namun, titik fokus perseteruan tak jauh juga dari papan atas.
Ingatan Lazio dipastikan masih segar untuk kekecewaan dua musim lalu. Saat itu, Udinese yang meraih tiket ketiga (dan terakhir) ke Liga Champion. Lazio finis di peringkat keempat 2010/2011 dengan defisit dua angka saja. Semusim sebelumnya, Udinese kembali menjadi peraih jatah terakhir ke Liga Champion dengan Lazio kembali finis tepat dibaawh klub Udine itu. Klub ibu kota mendapatkan alasan untuk membenci Udinese.
Musim lalu, Lazio finis di peringkat ketujuh, tapi berkat gelar Coppa Italia bisa ke Liga Europa. Udinese yang peringkat kelima juga lolos ke ajang yang sama. Dengan persaingan ketat, wajarlah bila tim yang berlaku sebagai tuan rumah memaksimalkan keuntungan berlaga di depan publik sendiri itu. Lazio tentu bukan pengecualian. Terakhir kali Udinese menang saat Lazio menjadi tuan rumah terjadi pada 2008/09. Setelah itu, Zabrette hanya dua kali membawa pulang satu angka dari empat kesempatan.
Musim lalu, Biancocelesti bahkan menang tiga gol tanpa balas di Stadio Olimpico, dengan duet Hernanes dan Miroslav Klose mencatatkan diri masing-masing sebagai pencetak satu gol. Lazio pada Minggu (25/08) akan kembali bertumpu kepada produktivitas kedua pemain. Menuju pekan pertama, Lazio mengambil hikmah besar dari kekalahan telak di Supercoppa Italiana dari Juventus. Kesuksesan meraih Coppa Italia musim lalu menanklukkan tetangga, AS Roma, sudah mesti ditinggalkan. "Kami jelas harus menjejakkan kaki lagi di tanah. Kami mencoba melakukannya setelah menang di Coppa Italia dan harus melakukannya lagi. Kami mungkin tampil dengan kepercayaan diri kecil melawan tim sebesar Juventus saat belum bugar penuh", ucap Vladimir Petkovic, pelatih Lazio, di Rai Sport.
Udinese bukan tanpa ancaman. Dengan inti tim yang tak jauh berbeda dibandingkan musim lalu, klub besutan Francesco Guidolin itu tetap mengancap setiap klub. Hanya, Lazio tampak terlalu geram untuk bisa mereka bendung.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © PENGETAHUAN ISENG - ARTIKEL COPY PASTE. Designed by OddThemes & Distributed by Blogger Templates