Setelah gagal total alias gatot di Piala AFF 2014 yang berlangsung di Vietnam beberapa waktu yang lalu, tim nasional Indonesia senior (bukan timnas u-19 ya yang dibahas disini) praktis tidak memiliki agenda penting lainnya lagi. Tapi, waktu bersantai untuk para pemain tidaklah banyak. Karena Tim Merah-Putih harus kembali bertanding dalam pertarungan tingkat Asia di Kualifikasi Piala Dunia 2018 yang mulai dilangsungkan pada tahun 2015 mendatang.
Indonesia bersama dengan 45 negara lainnya yang menjadi anggota AFC berhak tampil di pertandingan kualifikasi tersebut. Mereka akan menjalani beberapa tahapan atau biasa disebut dengan babak. Babak pertama penyisihan biasa juga disebut dengan pra-kualifikasi, biasanya akan diikuti oleh negara-negara yang kekuatan sepak bolanya tergolong lemah serta kurang berprestasi serta memiliki peringkat FIFA yang rendah.
Negara-negara yang masuk kategori seperti yang disebutkan sebelumnya diantaranya adalah Guam, Makau, Butan, dan Banglades. Mereka inilah yang nantinya akan mengikuti babak pertama kualifikasi yang mana pertandingannya menggunakan sistem gugur. Jika menjadi pemenang di Babak Pertama, barulah para pemenang ini bergabung dengan peserta lainnya di babak kedua. Pada babak kedua ini berlangsung dengan sistem grup yang terbagi dalam delapan grup.
Indonesia sendiri diperkirakan bisa langsung lolos ke babak kedua tersebut. Jika hal tersebut (atau harapan tersebut) terjadi, maka undian pembagian grup akan dilakukan oleh penanggung jawab hajatan, AFC, pada bulan April 2015. Timnas Indonesia, yang gagal pada kualifikasi Piala Dunia 2014 di Brazil yang lalu, diperkirakan akan masuk kedalam pot keempat dalam pengundian nanti.
Pada babak kedua akan digelar pertandingan dengan sistem kandang dan tandang. Pertandingan pertama (matchday 1) akan berlangsung pada tanggal 11 Juni 2015. Sedangkan pertandingan terakhir di babak kedua jatuh pada tanggal 29 Maret 2016. Setiap juara grup dan empat runner-up terbaik dari delapan grup di babak kedua ini akan lolos ke babak ketiga. Babak ketiga akan mulai dimainkan pada tanggal 1 September 2016. Ke-12 tim yang lolos tersebut akan dibagi kedalam dua grup dimana masing-masing grup terdiri dari enam negara. Tanpa bermaksud untuk meremehkan Indonesia, apalagi dicap tidak nasionalis, tetapi sepanjang sejarah kualifikasi Piala Dunia, Tim Garuda hanya pernah sekali mencicipi persaingan di babak kedua. Kesempatan langka itu terjadi ketika kualifikasi Piala Dunia 1986 dimana timnas kala itu dilatih oleh Sinyo Aliandoe.
Kini, PSSI sekurangnya masih mempunyai waktu enam bulan lagi untuk mempersiapkan tim terbaik yang akan turun berlaga di matchday 1 kualifikasi Piala Dunia 2018. Sementara penunjukan pelatih pun tak menunggu lebih lama lagi. Pelatih yang dianggap mengenal baik karakter permainan para pesepak bola tanah air tentu jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan pelatih yang buta dengan tipe permainan Indonesia. Hal ini karena persiapan atau pelatnas bisa dipastikan akan berjalan pendek disela-sela bergulirnya Indonesia Super League (ISL) 2015. Jika hal itu tidak dipersiapkan dengan matang, maka bersiaplah untuk menyaksikan (kembali) Indonesia untuk mengulangi kembali perannya sebagai tim pengembira di Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Posting Komentar